Laman

Kamis, 28 Agustus 2014

A Cup of Java

Minum kopi disore hari adalah nikmat sekali, ditemani emping goreng yang renyah. Tapi bagaimana kopi dapat datang ke Jawa? Sedangkan kopi seperti diketahui adalah telah digunakan oleh suku Galla di Afrika Timur sejak 1000 SM Kopi, kemudian pada kurang lebih abad 5 M Kopi sudah dikenal di pelosok Ethopia, serta pada tahun 700-1000 M kopi dikenal pertama kali oleh bangsa Arab sebagai minuman penambah energy dan terkait dengan stamina. Penyebaran kopi dimulai saat itu bersamaan dengan penyebaran Islam. Sumber kopi pertama di Mocha salah satu derah di Yaman. 

Jadi kapan Kopi mulai ada di Jawa? 

Pict. Source: Google
Sejarah kopi tumbuh pertama kali di Jawa adalah sejak 1696 ketika Walikota Asterdam, Nicholas Witsen memerintahkan komandan pasukan Belanda di Pantai Malabar, Adrian Van Ommen, untuk membawa biji kopi ke Batavia. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di sebuah tempat di timur Jatinegara, yang tidak lain menggunakan tanah pertikelir Kedaung yang kini lebih dikenal dengan Pondok Kopi. Bibit kopi tersebut diujicoba pertama di lahan pribadi Gubernur-Jendral VOC Willem van Outhoorn. Panenan
pertama kopi Jawa, hasil perkebunan di Pondok Kopi langsung dikirim ke sebuah laboraturium botanik Hortus Botanicus Amsterdam. Dan membuat para peneliti di Hortus Botanicus Amsterdam kagum akan mutu kopi Jawa. Pendapat dari para ahli tersebut menyebutkan bahwa  mutu dan cita rasa kopi Jawa itu melampaui kopi yang pernah mereka rasakan dan ketahui.

Setelah itu, para ilmuwan Hortus Botanicus Amsterdam segera mengirim contoh kopi Jawa ke berbagai perkebunan di Eropa. 


Perkebunan milik Louis XIV salah satunya yang menerima contoh kopi Jawa. Orang-orang Prancis segera memperbanyak contoh kiriman dan mengirimkannya ke tanah jajahan mereka untuk dibudidayakan, termasuk Amerika Tengah dan Selatan. Akhirnya dunia mengakui cita rasa yang mantap dan aromanya yang khas menjadi daya tarik Kopi Jawa.
 

Pict. Source:  www.dotphotoaxe.com
Beberapa waktu kemudian kopi arabika kemudian ditanam juga tidak saja di Pondok Kopi, Batavia tetapi menyebar ke berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten dan Priangan, hingga kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatera, Sulawasi, Bali dan Timor. 


Seiring berjalannya waktu ada istilah di dunia Barat yang menyebutkan kenikmatan dalam minum kopi jawa dengan istilah a cup of Java, meski kopi tersebut mungkin tidak berasal dari Jawa tapi dari Sumatra atau Timor tapi istilah tersebut adalah sudah terlanjur menjadikan kopi dari Nusantara adalah kopi Jawa.


Tahun 1711 oleh VOC melakukan ekspor pertama dan selanjutnya menjadi komoditi andalan VOC. Hindia Belanda menjadi tempat perkebunan pertama di luar Arabia dan Ethiopia yang membuat VOC memonopoli perdagangan kopi ini dari tahun 1725 sampai 1780. 

Keberhasilan VOC dalam hal komoditi kopi tidak berjalan seiring dengan petani kopi yang menderita akibat kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh VOC maupun nantinya oleh Pemerintah Hindia Belanda, yang berujung pada kebijakan yang dicanangkan oleh Gubernur Jenderal Graaf Johannes van den Bosch (1780-1844) yaitu  Cultuurstelsel yang secara harafiah adalah Sistem Kultivasi atau secara kurang tepat diterjemahkan sebagai Sistem Budi Daya, yang oleh sejarawan Indonesia disebut sebagai Sistem Tanam Paksa untuk mengisi kas Kerajaan Belanda yang defisit akibat perang Jawa (1825-1830). 
Pict. Source: http://kissanak.files.wordpress.com

Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada target untuk memenuhi Kas Kerajaan Belanda. Setelah mendapat protes keras dari berbagai kalangan di Belanda, akhirnya dihapus pada tahun 1870, meskipun untuk tanaman kopi di luar Jawa masih terus berlangsung sampai 1915. Program yang dijalankan untuk menggantinya adalah sistem sewa tanah dalam UU Agraria 1870.
(disarikan dari Wikipedia dan sumber-sumber yang lain)

1 komentar:

  1. Hingga saat ini kopi menjadi minuman yang khas dimana setiap rumah tangga di Indonesia hampir seluruhnya selalu menyediakan kopi, yang gunanya adalah untuk memuliakan tamu yang datang, terutama di Aceh kopi merupakan minuman persahabatan setiap tamu dan kawan-kawan untuk menghormasti tetap di ajak minum kopi.
    Kopi gayo memiliki citarasa yang khas dan di dunia kopi gayo digunakan sebagai blending untuk memperbaiki cita rasa kopi lain di dunia.
    Samarena Redelong Coffee mencoba mengolah kopi gayo yang nyaman di minum dan dapat menjaga kesehatan kita, yang terbuat dari biji kopi pilihan yang diperoleh secara organik , mecoba menawarkan kepada anda, insya allah setelah anda mencicipi anda akan ketagihan .

    BalasHapus