pic. source: wikipedia: collectie Tropenmuseum |
Van Arcken
(Master Waktu dari Batavia)
Clemens Gerardus Fransiscus van Arcken lahir pada tanggal 4 Juli 1822 di kota Deventer , Belanda. Lahir dari seorang ayah dengan jiwa seni . Pada usianya yang masih belia, ayahnya mengirimnya untuk belajar ke Pforzheim, Baden-Württemberg, Jerman untuk belajar dalam bidang seni horologiemaker. Pforzheim terkenal dengan industri jam dan perhiasan. Kota Pforzheim juga disebut juga sebagai kota emas.
Pada usia 19 tahun tepatnya tahun 1841, Van Arcken muda mendirikan perusahaan Fabrijkant Horologien & Chronometers, sebuah perusahaan yang memproduksi Chronometer (alat navigasi untuk menentukan lokasi, dipakai pada kapal laut dan astronomi). Disamping alat navigasi, ia juga membuat jam dan juga perhiasan. Perusahaan tersebut didirikan di kota Deventer, Belanda.
Pada tahun 1851 ia pindah ke Amsterdam dan meluaskan usahanya disana. Karena keahlian dan jiwa seni yang dia miliki akhirnya Van Arcken mulai diakui dengan produk-produknya yang baik. Beberapa penghargaan yang diraihnya seperti “Royal Warrant Holder to His Majesty the King” dari kerajaan Belanda, Honourable Mention untuk desainnya “Chronométre de Narvin" di World Exibition Paris tahun 1855, Academie Nationale agricole manufacturiere et comerciale dan juga bintang penghargaan: De la Couronne du Merite Civil dan bintang emas dari pemerintah Perancis atas produk mediometer-nya (peralatan kelautan Meridiometer, yang dapat menggantikan sextant pada cuaca berawan. Saat itu semua kapal-kapal Belanda menggunakan Chronometer dan Meridiometernya) dan memenangkan kompetisi desain di Perancis tahun 1857. Selain itu Van Arcken mendapatkan juga penghargaan dari Kekaisaran Jepang dan Royal British Academy-Inggris.
Pada tahun 1851 ia pindah ke Amsterdam dan meluaskan usahanya disana. Karena keahlian dan jiwa seni yang dia miliki akhirnya Van Arcken mulai diakui dengan produk-produknya yang baik. Beberapa penghargaan yang diraihnya seperti “Royal Warrant Holder to His Majesty the King” dari kerajaan Belanda, Honourable Mention untuk desainnya “Chronométre de Narvin" di World Exibition Paris tahun 1855, Academie Nationale agricole manufacturiere et comerciale dan juga bintang penghargaan: De la Couronne du Merite Civil dan bintang emas dari pemerintah Perancis atas produk mediometer-nya (peralatan kelautan Meridiometer, yang dapat menggantikan sextant pada cuaca berawan. Saat itu semua kapal-kapal Belanda menggunakan Chronometer dan Meridiometernya) dan memenangkan kompetisi desain di Perancis tahun 1857. Selain itu Van Arcken mendapatkan juga penghargaan dari Kekaisaran Jepang dan Royal British Academy-Inggris.
Dengan restu Raja William dari Balanda, maka 1861 Van Arcken berangkat ke Batavia untuk ekspansi usahanya disana. Tanggal 16 Juli 1861, dengan menggunakan kapal Quante Brass, Van Arcken sampai di Batavia.
Sesampainya di Batavia, Van Arcken mendirikan toko perhiasan perak, emas, berlian dan jam di daerah Harmony. Pada tahun 26 November 1864 Van Arcken telah mengembangkan usahanya dengan membuka 2 toko lagi di Noordwijk No. 8 (jl. Juanda) dan Rijswijk (jl. Majapahit).
Sejak tahun 1862, produk-produk Van Arcken seperti jam, perhiasan, kotak sirih, dekorasi rumah dan sebagainya selalu di beli oleh para bangsawan seperti dari Kasultanan Jogjakarta, Kasunanan Surakarta, Raja Siam, Kerajaan Belanda, Bangsawan-bangsawan Belanda, Raja Sumatera, dsb.
Van Arcken menjalankan usahanya sampai dengan generasi ke III dan pada tahun 1958 terusir dari Indonesia karena kebijakan Pemerintah pada saat itu yang memulangkan warga Belanda ke tanah kelahirannya, namun demikian Generasi Van Arcken meneruskan usahanya di Laan van Meerdervoort 520 di Den Haag sampai dengan tahun 1975.
Jos Van Arcken, generasi ketiga dari Van Arcken meninggal pada usia 95 tahun pada tanggal 1 November 2005 di Den Haag. (disarikan dari berbagai sumber)
Jos Van Arcken
Generasi ke 3 dari Van Arcken & Co.
Lahir di Batavia 16 Agustus 1910
Pada Masa Pendudukan Jepang di Indonesia, Jos Van Arcken Ditahan di Kamp Tentara Jepang.
Terserang Wabah Disentri dan Malaria dimana dialami oleh orang-orang Belanda yang di tahan di Kamp tersebut. Belasan orang meninggal setiap harinya di kamp akibat wabah Malaria dan Disentri tersebut. Jos Van Arcken terselamatkan berkat keahliannya dalam memperbaiki jam yang diwarisinya. Diberi obat oleh Tentara Jepang karena mengetahui bahwa Jos Van Arcken dapat memperbaiki jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar